2.1 Definisi Konsep Berubah
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadinya
peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi statis yang
bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Banyak dfinisi tentang perubahan, diantaranya yaitu
:
1. Berubah merupakan kegiatan atau proses
yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya (
Atkinson,1987)
2. Berubah merupakan proses yang menyebabkan
perubahan pola perilaku individu atau instuisi ( Brooten, 1987 ) .
Perubahan bisa terjadi setiap saat dan merupakan
proses yang dinamik serta tidak dapat dielakkan. Berubah berarti beranjak dari
keadaan yang semula. Tanpa berubah tidak ada pertumbuhan dan tidak ada
dorongan. Namun dengan berubah terjadi ketakutan, kebingungan, kegagalan dan
kegembiraan. Setiap orang dapat memberikan perubahan pada orang lain.
Keperawatan yang sedang berada pada proses
profesionalisasi terus berusaha membuat atau merencanakan perubahan. Adaptasi
terhadap perubahan telah menjadi persyaratan kerja dalam keperawatan.
2.2 Teori yang Berhubungan dengan Konsep Berubah
1. Teori kurt lewin
Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan
menjadi 3 tahapan :
1. Pencairan (unfreezing)
Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula. Merasa perlu untuk
berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan
melakukan perubahan.
2. Bergerak (moving)
Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru,
karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah. Pada
tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari
orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah.
3. Pembekuan (refresing)
Telah
mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak
mengalami kemunduran atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan
semula. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang
masih menghambat perubahan.
2. Teori
Rogers
Teori Rogers tergantung pada lima faktor yaitu :
1. Perubahan harus mempunyai keuntungan yang berhubungan.
Menjadi lebih baik dari metode yang sudah ada.
2. Perubahan harus sesuai dengan nilai-nilai
yang ada.
Tidak bertentangan.
3. Kompleksitas
Ide-ide yang lebih komplek bisa saja lebih baik dari ide yang sederhana
asalkan lebih mudah untuk dilaksanakan.
4.
Dapat dibagi
Perubahan dapat dilaksanakan dalam skala yang
kecil.
5. Dapat dikomunikasikan
Semakin mudah perubahan digunakan maka semakin mudah perubahan disebarkan.
3. Teori Lippitt
Lippitt mengungkapkan tujuh hal yang harus diperhatikan seorang manajer
dalam sebuah perubahan yaitu
1. Mendiagnosis masalah
Mengidentifikasi semua faktor yang mungkin mendukung atau menghambat
perubahan.
2. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah
Mencoba mencari pemecahan masalah.
3. Mengkaji motivasi dan sumber-sumber agen
Mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal,
organisasional maupun berdasarkan pengalaman.
4. Menyeleksi objektif akhir perubahan
Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat
perencanaan.
5. Memilih peran yang sesuai untuk agen
berubah
Pada tahap ini sering terjadi konflik terutama yang berhubungan dengan
masalah personal.
6. Mempertahankan perubahan
Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk
mempertahankannya.
7. Mengakhiri hubungan saling membantu
Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan
orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri.
4. Teori Redin
Menurut Redin sedikitnya ada empat hal yang harus di lakukan seorang
manajer sebelum melakukan perubahan, yaitu :
1) Ada perubahan yang akan dilakukan
2) Apa keputusan yang dibuat dan mengapa
keputusan itu dibuat
3) Bagaimana keputusan itu akan dilaksanakan
4) Bagaimana kelanjutan pelaksanaannya
Redin juga mengusulkan enam teknik untuk mencapai
perubahan :
a. Diagnosis
b. Penetapan objektif bersama
c. Penekanan kelompok
d. Informasi maksimal
e. Diskusi tentang pelaksanaan
f. Penggunaan upacara ritual
5. Teori Havelock
Enam tahap sebagai perubahan menurut Havelock yaitu
1) Membangun suatu hubungan
2) Mendiagnosis masalah
3) Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
4) Memilih jalan keluar
5) Meningkatkan penerimaan
6) Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri.
6. Teori
Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau
untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem
berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley :
1) Mengenali gejala
2) Mendiagnosis masalah
3) Menganalisa jalan keluar
4) Memilih perubahan
5) Merencanakan perubahan
6) Melaksanakan perbahan
7) Mengevaluasi perubahan
8) Menstabilkan perubahan.
2.3 Macam – Macam Perubahan
a. Perubahan ditinjau dari sifat proses:
1. Perubahan bersifat berkembang
Mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok
atau masyarakat secara umum.
2. Perubahan bersifat spontan
Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian
yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan /
diprediksikan sehingga sulit untuk diantisipasi.
3. Perubahan bersifat direncanakan
Sifat
perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin
mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau mencapai tingkat perkembangan
yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik.
b. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
1. Perubahan partisipatif
a. Melalui penyediaan informasi yang cukup
b. Adanya sikap
positif terhadap inovasi
c. Timbulnya komitmen
2.
Perubahan paksaan (coerced change)
a. Melalui
perubahan total dari organisasi
b. Memerlukan kekuatan personal (personal power)
2.4 Jenis dan
Proses Perubahan
Jenis perubahan ada 2 :
1. Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang direncanakan dan
dipiikirkan sebelumnya. Perubahan terencana lebih mudah dikelola daripada
perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia atau tanpa persiapan karena
suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus dapat mengelola perubahan.
2. Perubahan yang tidak direncanakan.
.Perubahan
yang tidak direcanakan adalah perubahan yang terjadi tanpa suatu
persiapan. Perubahan terencana
lebih mudah dikelola daripada perubahan yang terjadi pada perkembangan manusia
atau tanpa persiapan karena suatu ancaman. Untuk alasan tersebut, perawat harus
dapat mengelola perubahan.
2.5 Kunci Sukses dan Penghambat Perubahan
2.5.1 Kunci Sukses
Ada 3 kunci sukses menuju perubahan yaitu :
1. Mulai dari diri sendiri
Perubahan dan pembenahan terhadap diri sendiri, baik sebagai individu
maupun sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus dimulai. Sebagai
anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau bertambah baik dalam
mencapai suatu tujuan profesionalisme, kalau perawat belum memulai pada diri
sendiri. Oleh karena itu selalu introspeksi dan mengidentifikasi kekurangan dan
kelebihan yang ada sangat membantu terhadap terlaksananya pengelolaan
keperawatan kedepan.
2. Mulai dari hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar yaitu profesionalisme manajer keperawatan Indonesia
tidak akan pernah berhasil, kalau tidak dimulai terhadap hal-hal yang kecil.
Hal-hal yang kecil yang harus dijaga dan ditanamkan perawat Indonesia adalah
menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik dihati masyarakat dengan
tidak merusaknya sendiri.
3. Mulailah sekarang, jangan menunggu-nunggu
Sebagaimana
disampaikan oleh Nursalam (2000), lebih baik sedikit daripada tidak sama
sekali, lebih baik sekarang daripada harus menunggu-nunggu terus. Memanfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep
manajemen keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan
datang dua kali dengan tawaran yang sama.
2.5.2 Faktor Penghambat Perubahan
1. Takut karena tidak tahu
2. Takut karena kehilangan kemampuan,
keterampilan atau keahlian yang terkait dengan pekerjaannya
3. Takut karena kehilangan kepercayaan /
kedudukan
4. Takut karena kehilangan imbalan
5. Takut karena kehilangan penghargaan, dukungan
dan perhatian orang lain.
2.6 Penggunaan Masker dan Sarung Tangan Bagi Seorang Perawat
Di dalam rumah sakit, seorang perawat diwajibkan
memakai masker dan sarung tangan namun terkadang ketika melihat perawat di
rumah sakit, ada diantara mereka yang tidak memakai masker dan sarung tangan.
Dari kejadian tersebut tingkah laku perawat mengalami perubahan karena
pemakaian masker dan sarung tangan penting bagi seorang perawat. Seorang
perawat harus menyadari itu. Masker sangat berguna jika terjadi kemungkinan ada
kontak dengan darah/cairan tubuh pasien, sedangkan sarung tangan berguna untuk
jika ada kemungkinan terkena darah atau cairan yang menyembur ke dalam hidung
atau mulut perawat. Pentingnya penggunaan masker dan sarung tangan. Setelah
perawat tau bagaimana fungsi masker dan sarung tangan hendaknya setiap hari
mengingat untuk menggunakannya. Bagi perawat yang tidak tahu fungsi masker dan
sarung tangan perawat lain harus memberi tahu secara perlahan dan menasehatkan
agar perawat itu berubah dan tidak lupa memakai masker dan sarung tangan
sehingga tidak kembali berubah seperti dulu kepala ruangan di rumah sakit
membuat peraturan dan penyuluhan memakai sarung tangan dan masker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar